Rabu, 22 November 2023

Teleportasi Singgasana Ratu Balqis: Sebuah Keajaiban dalam Al-Quran

Singgasana Ratu Balqis adalah salah satu benda yang menjadi saksi bisu dari kisah cinta antara Nabi Sulaiman as dan Ratu Balqis, penguasa kerajaan Saba yang terletak di Yaman. Singgasana ini juga menjadi bukti dari kekuasaan Allah SWT yang mampu memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain dalam sekejap mata, tanpa menggunakan alat atau media apapun. Peristiwa ini disebut sebagai teleportasi, yaitu proses pemindahan benda atau informasi secara instan melalui ruang dan waktu. Bagaimana kisah dan rahasia di balik teleportasi singgasana Ratu Balqis?

Latar Belakang Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis
Nabi Sulaiman as adalah seorang nabi dan raja yang diberi banyak karunia oleh Allah SWT, di antaranya adalah kekayaan, kekuasaan, kebijaksanaan, dan kemampuan berbicara dengan binatang dan jin. Nabi Sulaiman as juga memiliki tentara yang terdiri dari manusia, jin, burung, dan binatang lainnya. Salah satu burung yang menjadi utusan Nabi Sulaiman as adalah Hud-hud, yang bertugas untuk mengawasi dan melaporkan keadaan di sekitarnya.

Suatu hari, Hud-hud tidak hadir dalam barisan tentara Nabi Sulaiman as, sehingga Nabi Sulaiman as marah dan mengancam akan menghukum Hud-hud jika tidak ada alasan yang kuat. Tidak lama kemudian, Hud-hud datang dan memberitahu Nabi Sulaiman as bahwa ia baru saja datang dari negeri Saba, yang diperintah oleh seorang wanita cantik dan cerdas bernama Balqis. Hud-hud juga mengatakan bahwa Ratu Balqis dan rakyatnya menyembah matahari, bukan Allah SWT.


Nabi Sulaiman as kemudian menulis surat kepada Ratu Balqis, yang berisi ajakan untuk beriman dan tunduk kepada Allah SWT, serta ancaman perang jika menolak. Surat itu disampaikan oleh Hud-hud kepada Ratu Balqis, yang kemudian meminta pendapat dari para pembesar kerajaannya. Mereka menyarankan agar Ratu Balqis mengirim hadiah kepada Nabi Sulaiman as, sebagai tanda hormat dan persahabatan, sekaligus untuk mengetahui kebenaran dari kabar yang dibawa oleh Hud-hud.

Hadiah Ratu Balqis dan Jawaban Nabi Sulaiman
Ratu Balqis kemudian mengirim hadiah yang sangat berharga kepada Nabi Sulaiman as, yang terdiri dari emas, permata, kain sutra, dan barang-barang mewah lainnya. Namun, ketika hadiah itu sampai di hadapan Nabi Sulaiman as, beliau tidak senang dan menolaknya. Nabi Sulaiman as mengatakan bahwa hadiah itu tidak sebanding dengan nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada beliau, dan bahwa beliau hanya menginginkan agar Ratu Balqis dan rakyatnya beriman kepada Allah SWT.


Nabi Sulaiman as kemudian mengembalikan hadiah itu kepada Ratu Balqis, dan memberi peringatan bahwa jika Ratu Balqis tidak mau datang menyerahkan diri, maka beliau akan mengirim tentara yang tidak bisa ditahan oleh Ratu Balqis dan rakyatnya. Ratu Balqis, yang merasa penasaran dan tertantang, akhirnya memutuskan untuk datang menemui Nabi Sulaiman as, dengan membawa rombongan yang besar dan megah.

Perjalanan Ratu Balqis ke Istana Nabi Sulaiman
Ratu Balqis berangkat dari negerinya menuju ke istana Nabi Sulaiman as, yang terletak di Baitul Maqdis, Yerusalem. Jarak antara kedua tempat itu adalah sekitar 2.212 km, yang harus ditempuh dengan menggunakan unta atau kuda. Perjalanan itu memakan waktu sekitar 75 hari, dengan asumsi rata-rata kecepatan 30 km per hari.


Sementara itu, Nabi Sulaiman as mengetahui kedatangan Ratu Balqis dari laporan Hud-hud, yang terus mengawasi gerak-gerik Ratu Balqis. Nabi Sulaiman as kemudian memerintahkan kepada para pembesar untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis sebelum tiba di istananya. Dikisahkan, ratu harus menempuh jarak 2.000 km dari Yaman menuju ke Yerussalem, Istana Nabi Sulaiman.

Teleportasi Singgasana Ratu Balqis oleh Asif bin Barkhiya
Singgasana Ratu Balqis adalah sebuah benda yang sangat besar, berat, dan mewah, yang terbuat dari emas, perak, permata, dan kayu yang langka. Singgasana itu juga memiliki banyak hiasan dan ukiran yang indah, serta dilengkapi dengan tangga, kursi, dan tirai. Singgasana itu merupakan lambang dari kejayaan dan kekuasaan Ratu Balqis, yang sangat disayangi dan dibanggakan olehnya.


Nabi Sulaiman as ingin memindahkan singgasana itu ke istananya, sebagai bukti dari kekuasaan Allah SWT, dan sebagai cara untuk membuka hati Ratu Balqis agar mau beriman. Nabi Sulaiman as juga ingin mengejutkan dan menguji Ratu Balqis, dengan menanyakan apakah singgasana itu benar-benar miliknya atau tidak.

Nabi Sulaiman as kemudian bertanya kepada para pembesar, siapa di antara mereka yang mampu membawa singgasana Ratu Balqis kepadanya. Seorang jin yang kuat dan cerdik, bernama Ifrit, menawarkan diri untuk membawa singgasana itu sebelum Nabi Sulaiman as berdiri dari tempat duduknya. Namun, Nabi Sulaiman as belum puas, dan kembali menawarkan perintah untuk membawa singgasana Ratu Balqis lebih cepat dari yang bisa dilakukan oleh Ifrit.


Tiba-tiba, berdirilah seorang wazir (menteri) yang bernama Asif bin Barkhiya, yang memiliki ilmu dari Kitab (Al-Quran). Ia menyanggupi untuk membawa singgasana Ratu Balqis sebelum mata Nabi Sulaiman as berkedip. Dengan izin Allah SWT, Asif bin Barkhiya kemudian mengucapkan nama Allah SWT, dan seketika itu juga, singgasana Ratu Balqis sudah berada di hadapan Nabi Sulaiman as.


Peristiwa ini adalah salah satu keajaiban yang terjadi dalam sejarah umat manusia, yang menunjukkan bahwa Allah SWT mampu melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya. Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa ilmu dari Kitab (Al-Quran) lebih tinggi daripada kekuatan jin atau makhluk lainnya. Peristiwa ini juga menjadi contoh dari teleportasi, yaitu proses pemindahan benda atau informasi secara instan melalui ruang dan waktu.

Reaksi Ratu Balqis dan Akhir Kisah
Ketika Ratu Balqis tiba di istana Nabi Sulaiman as, beliau sangat terkejut dan kagum melihat singgasana yang sudah berada di sana. Nabi Sulaiman as kemudian menanyakan kepada Ratu Balqis, apakah singgasana itu benar-benar miliknya atau tidak. Ratu Balqis, yang memiliki kecerdasan dan kejujuran, menjawab bahwa singgasana itu adalah miliknya, dan bahwa ia telah mengetahui bahwa Nabi Sulaiman as adalah seorang nabi yang benar.

Nabi Sulaiman as kemudian mengajak Ratu Balqis untuk masuk ke dalam istananya, yang memiliki lantai yang terbuat dari kaca. Ratu Balqis, yang mengira bahwa lantai itu adalah air, mengangkat roknya untuk menghindari basah. Nabi Sulaiman as kemudian memberitahu Ratu Balqis bahwa lantai itu adalah kaca, dan bahwa ia telah menipunya. Ratu Balqis, yang merasa malu dan tersadar kemudian mengucapkan syahadat, yaitu mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT, dan bahwa Nabi Sulaiman as adalah utusan Allah SWT. Dengan demikian, Ratu Balqis masuk ke dalam agama Islam, dan menjadi istri Nabi Sulaiman as.


Demikianlah kisah dan rahasia di balik teleportasi singgasana Ratu Balqis, yang merupakan salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Sulaiman as. Kisah ini mengajarkan kita tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, yang tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Kisah ini juga mengajarkan kita tentang keutamaan ilmu dari Kitab (Al-Quran), yang lebih tinggi daripada kekuatan jin atau makhluk lainnya. Kisah ini juga mengajarkan kita tentang kecerdasan, kejujuran, dan keimanan Ratu Balqis, yang mau menerima kebenaran dan menyerahkan diri kepada Allah SWT. Kisah ini juga mengajarkan kita tentang cinta yang halal dan berkah antara Nabi Sulaiman as dan Ratu Balqis, yang didasari oleh keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari kisah ini, dan semoga kita termasuk orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar