Misteri Penculikan Alien di Kitami

Pernahkah Anda terbangun dari tidur lelap karena suara ketukan keras di pintu? Kejadian inilah yang dialami seorang petani Jepang pada pertengahan tahun 1970-an. Siapa sangka, tamu tak diundang yang membangunkannya itu bukanlah orang biasa. Ia adalah sebuah entitas misterius yang tak dapat dijelaskan asal-usulnya, dengan satu tujuan yang jelas: membawa sang petani pergi meninggalkan Bumi.

Sebelum kejadian aneh itu menimpanya, Yoshihiro Fujiwara adalah seorang petani sayur berusia 28 tahun yang gigih. Hidupnya sederhana, dan layaknya petani pada umumnya, kekhawatiran utamanya hanyalah seputar cuaca—terutama bagaimana matahari dan hujan akan memengaruhi hasil panennya, yang menjadi tumpuan hidupnya.

Yoshihiro Fujiwara

Pikiran tentang monster, hantu, atau bahkan makhluk dari dunia lain? Sama sekali tidak pernah terlintas di benak pria yang berpikiran sangat praktis ini. Ia tidak punya waktu, apalagi minat, untuk memikirkan hal-hal yang dianggapnya tidak masuk akal. Namun, semua pandangannya tentang realitas akan segera jungkir balik pada dini hari tanggal 6 April 1974.


Peristiwa luar biasa itu bermula sekitar pukul 3 pagi. Yoshihiro tiba-tiba terjaga dari tidurnya yang lelap karena suara gonggongan anjing penjaganya yang terdengar sangat panik. Tak lama berselang, suara ketukan keras dan bertubi-tubi menggema dari pintu depan rumahnya, memecah keheningan malam yang sunyi.

Dengan tubuh yang letih dan kemungkinan besar rasa jengkel yang memuncak karena tidurnya terganggu, petani berusia 28 tahun dari Kota Kitami, Hokkaido ini memaksakan diri untuk bangkit. Ia berjalan gontai melewati deretan sepatu yang tertata rapi di genkan—ruang masuk khas rumah tradisional Jepang—dan meraih kenop pintu.

Yoshihiro yang sudah siap untuk melampiaskan kekesalannya pada siapa pun yang berani mengganggunya di tengah malam itu, membuka pintu dengan kasar. Namun, niatnya untuk memarahi sang tamu tak diundang seketika sirna. Rasa marah yang mungkin sudah memenuhi benaknya langsung digantikan oleh ketakutan yang luar biasa saat matanya menangkap sosok aneh yang berdiri di hadapannya.

Di ambang pintu rumah petani itu, hanya diterangi oleh cahaya rembulan yang samar, berdiri sesosok makhluk yang sungguh aneh. Tingginya diperkirakan hanya sekitar 90 sentimeter, dan ia tampak mengenakan semacam pakaian dari vinil bening—mungkin sebuah pakaian pelindung lingkungan dari luar angkasa—yang membungkus tubuhnya yang menyerupai manusia. Menurut kesaksian Fujiwara, penampakan itu mengingatkannya pada kombinasi yang ganjil antara bintang laut dan gurita.

Berdasarkan ilustrasi yang dibuat oleh Fujiwara, makhluk itu memiliki kepala besar yang menggembung, mirip kepala gurita, dengan sepasang mata yang tampak mengancam dan posisinya miring ke bawah. Ia juga digambarkan memiliki sesuatu yang tampak seperti satu lubang hidung berbentuk huruf V. Anehnya, mulut makhluk itu juga tergambar lebar, seolah sedang menyeringai.

Ilustrasi Oleh Yoshihiro Fujiwara

Yoshihiro kemudian mengalihkan pandangannya ke bawah. Ia melihat makhluk itu berdiri tegak menggunakan dua dari empat anggota tubuhnya yang menyerupai bintang laut, yang semuanya meruncing ke ujung yang bulat. Sementara itu, bagian tubuhnya tampak kecil, lebih menyerupai pusat berdaging di mana anggota-anggota tubuhnya tumbuh ke berbagai arah, alih-alih seperti batang tubuh manusia yang besar dan kokoh.

Di bagian atas, makhluk itu mengenakan helm berbentuk kerucut berwarna kebiruan. Dari puncak helm tersebut, muncul sebuah antena yang relatif kecil. Ujung antena itu dilengkapi dengan cakram berbentuk elips yang konon memancarkan semburan listrik aneh yang terlihat bergelombang, seolah menari-nari di sekujur tubuh makhluk itu sebelum akhirnya menghilang.

Ilustrasi Oleh Yoshihiro Fujiwara

Fujiwara juga mengamati bahwa kulit makhluk Kitami yang tertutup lapisan plastik itu tampak berwarna kecoklatan dan berbintil-bintil, mirip dengan kulit kodok biasa. Namun, ada satu perbedaan mencolok: lapisan lendir kental yang mengkilap menutupi seluruh permukaan kulit makhluk tersebut.

Lebih jauh lagi, Yoshihiro melihat bahwa kulit makhluk itu dihiasi dengan bercak-bercak yang tampak seperti serangkaian benjolan kecil berwarna biru dan kuning, hampir menyerupai tahi lalat yang timbul atau bahkan bekas luka.

Apakah lapisan seperti lendir yang menutupi kulit makhluk itu adalah bentuk perlindungan alami—mirip dengan sekresi gliko-protein yang membantu ikan menghindari parasit—atau hanya cairan yang keluar dari luka-luka terbuka di kulitnya, pertanyaan ini masih menjadi misteri hingga kini. Belum ada jawaban pasti yang bisa menjelaskannya.

Saat Yoshihiro masih terpaku dalam keterkejutannya, tiba-tiba makhluk itu mengangkat salah satu anggota tubuhnya yang tampak berdaging ke arah langit. Seketika, rumah Fujiwara diselimuti oleh pancaran cahaya oranye yang terasa sangat panas, hingga tak tertahankan. Petani yang tentu saja ketakutan setengah mati itu dengan sigap mundur dari pintu depannya dan berlari secepat mungkin menuju kamar tidurnya.

Dari jendela kamarnya yang terbuka, Yoshihiro dapat melihat sumber cahaya aneh itu dengan jelas: sebuah piring terbang. Ukurannya cukup besar, dengan tinggi sekitar 1,5 meter dan diameter sekitar 8 meter. Objek itu tampak melayang sekitar 21 meter di atas permukaan tanah, tepat di sebuah ladang yang berbatasan dengan rumahnya. Menurut kesaksian sang petani, piring terbang itu tampak "...memancarkan sinar berwarna oranye."

Seolah invasi yang jelas-jelas berasal dari luar angkasa ini belum cukup untuk merusak ketenangan tidurnya seumur hidup, Yoshihiro tiba-tiba merasakan hembusan udara hangat yang menyapu kakinya. Dan dalam sekejap, tanpa bisa melawan, ia merasa tertarik menuju jendelanya oleh sebuah kekuatan yang tak terlihat.


Meskipun Yoshihiro berusaha sekuat tenaga untuk tetap berpijak di bumi, tarikan energi tak kasat mata itu terlalu kuat. Petani yang kini dilanda kepanikan itu tersedot keluar jendela menuju piring terbang yang seolah sudah menunggunya. Tepat ketika Yoshihiro bersiap untuk membentur permukaan luar pesawat, ia justru merasakan sesuatu yang luar biasa mengejutkan: ia "diserap" menembus badan piring terbang itu!

Ilustrasi Oleh Yoshihiro Fujiwara

Di dalam piring terbang, Yoshihiro tiba-tiba merasa mual karena bau busuk yang menyengat. Saat itulah ia melihat sepasang makhluk gurita berpakaian plastik yang identik dengan yang ditemuinya di depan pintu rumahnya, kini berdiri tepat di atasnya.

Ilustrasi Oleh Yoshihiro Fujiwara

Petani yang panik itu berusaha untuk bangkit, namun makhluk-makhluk tersebut berhasil menahannya di lantai dengan kekuatan yang luar biasa, jauh melebihi ukuran tubuh mereka yang kecil.

Meskipun tindakan mereka tampak menakutkan, Yoshihiro mengaku bahwa makhluk-makhluk itu berusaha menenangkannya melalui komunikasi telepati. Pesan mereka sangat sederhana dan disertai sebuah janji:
"Tidak ada bahaya... Kami berjanji akan melepaskanmu dekat rumahmu."
Meskipun makhluk-makhluk itu telah berjanji akan keselamatannya dan akan melepaskannya, Yoshihiro tetap tidak bisa merasa tenang. Justru sebaliknya, didorong oleh ledakan adrenalin, ia berhasil merebut dirinya dari cengkeraman kedua makhluk penculiknya yang kembar itu. Tanpa berpikir panjang, ia berlari tanpa arah hingga matanya menangkap sebuah pintu palka yang terbuka sebagian.

Ilustrasi Oleh Yoshihiro Fujiwara

Tanpa ragu sedikit pun, Yoshihiro yang diliputi ketakutan langsung melompat keluar melalui bukaan itu. Sungguh sebuah keberuntungan—atau mungkin belas kasihan dari para awak UFO—piring terbang itu ternyata telah turun hingga hanya sekitar 3 meter dari permukaan tanah. Petani itu menghantam tanah yang dingin dengan bunyi gedebuk yang keras, namun ia mengabaikan rasa sakitnya dan segera bangkit berdiri. Dengan sekuat tenaga, ia berlari menjauhi para penculiknya yang diduga berasal dari luar angkasa.

Ilustrasi Oleh Yoshihiro Fujiwara

Yoshihiro berlari secepat kilat menjauhi objek oranye yang masih melayang di udara menuju sebuah rumah yang tampak tak jauh. Dengan panik, ia menggedor-gedor pintu rumah tersebut. Para pemilik rumah yang terkejut dengan hati-hati mengintip dari balik pintu dan mengenali penelepon malam dengan mata terbelalak itu sebagai seorang petani yang tinggal tidak lebih dari 3 kilometer dari sana.

Hampir pasti sama takutnya dengan khawatirnya, para tetangga itu segera mempersilakan Yoshihiro yang wajahnya pucat pasi masuk ke dalam rumah mereka. Di sanalah ia baru menyadari betapa waktu telah berlalu tanpa terasa. Meskipun pengalaman mengerikan itu terasa hanya berlangsung beberapa menit, ternyata lebih dari satu setengah jam telah berlalu sejak ia tersedot keluar dari rumahnya.

Dengan langkah gontai, Yoshihiro akhirnya kembali ke rumahnya. Namun, setelah pengalaman traumatis yang baru saja dialaminya, rasanya sulit membayangkan ia bisa memejamkan mata dan beristirahat dengan tenang malam itu. Malam itu pasti terasa sangat panjang bagi petani malang tersebut.

Meskipun tidak ada saksi mata lain yang mengklaim melihat pesawat tersebut, seorang penyelidik UFO bernama Kinichi Arai menemukan sebuah kesaksian menarik. Pada waktu yang hampir bersamaan dengan penculikan Yoshihiro, seorang siswi SMP bernama Miyuki Fujita yang tinggal di sekitar lokasi kejadian terbangun oleh cahaya terang yang menyinari luar jendelanya. Meskipun gadis muda itu tidak bangun untuk melihat sumber cahaya tersebut, ia bersaksi bahwa intensitas cahayanya jauh melebihi terangnya bulan.

Kurang dari 24 jam setelah kejadian mengerikan itu, Yoshihiro mulai merasakan gelombang rasa sakit yang luar biasa di telinganya. Tak lama kemudian, sensasi terbakar yang hebat menyerang ujung jari-jarinya. Secara tak terduga, Yoshihiro meraih pensil dan secarik kertas bekas, mengaku merasakan dorongan kuat untuk menulis.

Kemudian, Yoshihiro mengalami kondisi yang ia gambarkan sebagai tidak sadar atau seperti sedang dalam keadaan trance. Dalam kondisi itu, ia mulai menggambar serangkaian hieroglif aneh yang baginya sendiri pun tidak dapat dipahami maknanya. Tiba-tiba, sebuah suara menggelegar terdengar jelas di dalam kepalanya, memberikan perintah yang membingungkan:
"Ketika piringan itu mendarat di gunung, kamu akan datang dan naik sendiri."
Entah karena dorongan paksaan yang tak tertahankan atau sekadar rasa ingin tahu yang besar, Yoshihiro akhirnya memutuskan untuk menuruti perintah suara misterius itu. Pada tanggal 8 April, ia bersama dua orang teman yang tidak disebutkan namanya melakukan perjalanan menuju Gunung Nikoro yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 18.30.

Sesuai dengan instruksi yang diterimanya, petani itu meninggalkan kedua rekannya di kaki gunung dan melanjutkan pendakian ke puncak seorang diri. Setelah mencapai area yang telah ditentukan secara psikis, Yoshihiro kembali disambut oleh piring terbang berwarna oranye yang sama—atau setidaknya sangat mirip—dengan yang sebelumnya menculiknya. Kali ini, ia naik ke dalam pesawat tanpa perlawanan. Namun, hingga kini masih menjadi pertanyaan besar, apakah keputusannya untuk masuk ke dalam piring terbang itu murni atas kehendak bebasnya, ataukah karena adanya semacam tekanan psikis yang tak terlihat.


Begitu berada di dalam piring terbang, Yoshihiro mendapatkan pengalaman perjalanan yang sangat langka, sebuah kesempatan yang mungkin hanya dialami oleh segelintir manusia. Menurut penuturan petani tersebut, makhluk-makhluk aneh yang merupakan perpaduan antara cephalopoda dan echinodermata itu membawanya dalam tur keliling luar angkasa dekat. Mereka terbang mengelilingi bulan sebanyak satu kali dan planet Bumi sebanyak dua kali!

Tidak diketahui (setidaknya oleh penulis) apa yang mungkin dibicarakan oleh kedua spesies unik ini selama penerbangan yang berlangsung sekitar satu setengah jam itu. Namun, yang pasti, setelah perjalanan yang luar biasa ini, Yoshihiro dikembalikan ke lokasi yang telah ditentukan di Gunung Nikoro, tempat ia langsung jatuh pingsan.

Sulit untuk memastikan apakah ia hanya kewalahan oleh kelelahan ekstrem setelah serangkaian pengalaman intens (baik fisik maupun psikologis) selama 24 jam terakhir, atau apakah ada faktor lain dari dalam pesawat yang memengaruhinya secara negatif. Yang jelas, ia ditemukan tidak sadarkan diri oleh kedua temannya di Gunung Nikoro dan segera dibawa pulang ke rumah.

Rupanya, Yoshihiro membutuhkan waktu berhari-hari untuk benar-benar pulih dari pengalaman traumatis yang baru saja dialaminya. Namun, selama masa pemulihan yang mengejutkan itu, sang petani menyadari bahwa ia telah mengembangkan kemampuan psikis yang luar biasa. Ia menemukan bahwa dirinya tidak hanya mampu berkomunikasi secara telepati dengan makhluk-makhluk yang diduga sebagai alien yang gigih mengejarnya, tetapi ia juga menunjukkan kemampuan telekinetik yang menakjubkan—ia mampu membengkokkan potongan-potongan kecil logam hanya dengan menggunakan pikirannya!

Pada tanggal 13 April 1974, para alien berpakaian plastik itu kembali mengundang Yoshihiro untuk melakukan satu perjalanan terakhir yang luar biasa. Sekali lagi, petani itu dibawa ke atas pesawat bercahaya yang sama. Tampaknya, rasa teror yang sempat melandanya beberapa hari sebelumnya kini telah berganti dengan rasa kagum yang luar biasa, seolah-olah ia sedang menjadi bagian dari sebuah film fiksi ilmiah karya Steven Spielberg.

Bersama para tamunya dari luar angkasa, Yoshihiro terbang dengan kecepatan yang luar biasa—pasti membuat siapa pun tercengang—melewati planet merah yang tampak garang menuju bagian tengah tata surya kita. Di sanalah, petani muda itu disuguhi pemandangan yang belum pernah disaksikan oleh mata manusia mana pun sebelumnya: Jupiter, sang raksasa gas yang penuh badai dan seolah menatap dalam diam.

Dapat dibayangkan betapa Yoshihiro terpukau oleh keindahan planet gas raksasa itu. Namun, perjalanan mereka belum usai. Fase berikutnya dari petualangan luar angkasa ini ternyata akan jauh lebih mencengangkan dan, ketika semuanya berakhir, akan memicu perdebatan yang sengit.

Para navigator luar angkasa yang aneh, dengan bentuk tubuh menyerupai bintang laut, kemudian meninggalkan orbit Jupiter dan melanjutkan perjalanan menuju bulan terbesar Saturnus, Titan, yang terkenal dengan atmosfernya yang sangat padat. Di sana, salah satu makhluk itu keluar dari pesawat dan mengambil sebuah batu dari permukaan bulan tersebut.

Objek yang berpotensi tak ternilai harganya itu kemudian dipersembahkan kepada Yoshihiro sebagai kenang-kenangan dari perjalanan luar angkasanya yang luar biasa. Sangat gembira karena akhirnya memiliki bukti nyata untuk menguatkan kisah pertemuannya yang semakin hari semakin terasa aneh, Yoshihiro tidak membuang waktu sedikit pun. Ia segera membawa artefak luar planet ini kepada para ilmuwan di laboratorium Universitas Studi Teknik Kitami.

Batu Titan

Tim ilmuwan dengan sigap melakukan serangkaian pengujian terhadap batu yang dibawa Yoshihiro. Namun, alangkah terkejut dan kecewanya sang petani ketika hasil penelitian menunjukkan bahwa batu "dari Titan" itu ternyata hanyalah sepotong stalaktit biasa yang berasal dari salah satu gua di sekitar Kitami.

Kisah Yoshihiro yang tadinya penuh keajaiban seketika berubah menjadi bahan tertawaan, tidak hanya di lingkungan tempat tinggalnya, tetapi juga di seluruh negeri setelah media massa memberitakannya. Banyak yang mungkin mengira bahwa Yoshihiro akan menarik diri dari publik dan berusaha menghindari sorotan, namun tampaknya petani yang dulunya sederhana itu memilih jalan yang sama sekali berbeda.

Meskipun kunjungan fisik dari para alien telah usai, Yoshihiro mengklaim bahwa ia terus menerus berkomunikasi dengan makhluk-makhluk luar angkasa tersebut. Ia bahkan mulai memperkenalkan dirinya sebagai juru bicara untuk “Summon Call Space Union,” atau disingkat “Samcall.” Sayangnya, ia tidak pernah menjelaskan secara rinci siapa atau apa yang sebenarnya dipanggil, atau untuk tujuan apa panggilan tersebut dilakukan.

Terlepas dari itu, Yoshihiro menyatakan bahwa ia telah memfokuskan kemampuan psikisnya yang baru—yang menurutnya telah berkembang jauh melampaui sekadar membengkokkan sendok—untuk melakukan teleportasi melintasi jarak yang sangat jauh dan bahkan mencegah bencana alam yang dahsyat. Dengan penuh keyakinan, ia menyatakan:
"Saya dapat berteleportasi ke bintang (berjarak 250 juta tahun cahaya) hanya dalam 6 menit... peran saya adalah menunda bencana alam seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi."
Terlepas dari kemampuan teleportasinya yang baru ia kuasai, Yoshihiro bahkan mengklaim lebih lanjut bahwa ia memiliki akses konstan ke tidak kurang dari tiga UFO! Ia bahkan memberikan konfirmasi yang cukup spesifik:
"Saya memiliki tiga UFO untuk berbagai kegiatan, dan biasanya saya menyembunyikan 'penghalang' di pegunungan Hidaka."
Petani itu bahkan bersaksi bahwa UFO-UFO miliknya memungkinkannya untuk menghentikan letusan gunung berapi dengan cara yang sungguh tak terduga: melakukan perjalanan ke dalam "Bumi yang berongga"! Di sana, ia mengaku mampu mencegah aliran magma keluar ke permukaan dengan memasukkan batu-batu ke dalam saluran internal gunung berapi.

Lantas, bagaimana sebenarnya Yoshihiro melakukan semua ini? Apakah ia menggunakan teknologi canggih dari piring terbang, memanfaatkan kemampuan psikisnya yang luar biasa layaknya Profesor X dalam kisah X-Men, atau mungkin kombinasi keduanya? Inilah salah satu dari sekian banyak misteri yang masih menyelimuti kisah menakjubkan Yoshihiro Fujiwara, sebuah enigma yang mungkin tak akan pernah sepenuhnya terpecahkan.

sumber: Cryptopia

Komentar

Postingan Populer

MISTERI UNFINISHED RACE JAMES WORSON: FAKTA ATAU FIKSI?

ASAL USUL MISTERIUS 'THE GRAND GRIMOIRE': SETAN SEBAGAI PENULISNYA?

Misteri Dover Demon

Yeti

Anqa: Kisah Burung Terbang Satu Kali Seumur Hidup