Beast of Gévaudan, Monster Pemangsa Manusia di Prancis Abad ke-18 [PART 2]

BAB IV
MONSTER KEDUA DAN AKHIR YANG MISTERIUS (1766–1767)

Setelah klaim resmi bahwa makhluk itu telah mati pada September 1765, serangan justru kembali meledak beberapa bulan kemudian. Pada awal 1766, warga Gévaudan kembali menemukan mayat korban—kebanyakan wanita dan anak-anak—dalam kondisi mengenaskan: tubuh terkoyak, bagian wajah atau leher hilang, dan beberapa korban bahkan dicabik hingga tak bisa dikenali.

Perasaan dikhianati mulai merebak. Apakah makhluk yang ditembak François Antoine hanyalah salah satu dari beberapa? Atau, lebih mengerikan lagi—apakah Beast of Gévaudan bukanlah hewan biasa?

Masyarakat kembali dilanda ketakutan. Namun kali ini, tidak ada bala bantuan dari kerajaan. Mereka dibiarkan sendiri menghadapi sesuatu yang tidak bisa dijelaskan oleh logika biasa.

Masuknya Jean Chastel: Pemburu Desa yang Misterius
Pada tahun 1767, muncul tokoh baru dalam kisah ini: seorang pemburu lokal bernama Jean Chastel. Ia adalah pria paruh baya, religius, tenang, dan sedikit tertutup. Tidak banyak yang tahu tentang latar belakangnya, tapi Chastel sempat dipenjara singkat karena dianggap mengganggu upaya perburuan sebelumnya.


Namun, pada 19 Juni 1767, di hutan Mont Mouchet, Jean Chastel membawa dua putranya dan beberapa senjata. Menurut kisah yang melegenda, ia sempat membaca doa Rosario sebelum makhluk itu muncul di hadapannya.

Makhluk tersebut disebut berhenti dan menatap Chastel, tidak menyerang, seolah-olah mengenalnya. Saat itulah Chastel menembak—dan mengenai dada makhluk itu.

Makhluk itu jatuh... dan tidak bangun lagi.

Bangkai makhluk itu dianalisis secara lokal dan oleh beberapa tokoh penting. Hasilnya mengejutkan:
  • Tubuh besar, hampir dua meter
  • Kulit tebal seperti berlapis
  • Gigi lebih menyerupai predator eksotik
  • Kepala tidak seperti serigala Eropa biasa
  • Organ dalamnya berisi sisa-sisa manusia
Jean Chastel menolak membawa bangkai itu ke Versailles, dan malah menguburkannya secara diam-diam di pegunungan. Hingga hari ini, tidak ada spesimen atau fosil resmi dari makhluk kedua ini.

Sejak hari itu, serangan berhenti total.

Kematian makhluk oleh Jean Chastel memang mengakhiri serangan, namun juga membuka berbagai teori konspirasi:

1. Makhluk Hibrida atau Eksotik


Beberapa ilmuwan percaya La Bête adalah hibrida antara anjing dan serigala, atau bahkan spesies eksotik dari Afrika/Asia yang dibawa bangsawan eksentrik sebagai hewan peliharaan lepas kendali.

2. Manipulasi dan Sirkus Gelap
Ada yang menduga makhluk itu adalah bagian dari pertunjukan rahasia bangsawan atau eksperimen biologi aneh yang kabur dari kendali.

3. Peran Jean Chastel
Beberapa sejarawan mencurigai bahwa Chastel memelihara atau melatih makhluk itu, dan membunuhnya untuk mengakhiri kekacauan yang ia sendiri ciptakan. Ia disebut sebagai bagian dari sekte okultisme atau kultus lokal.

4. Entitas Supranatural


Sebagian masyarakat percaya Beast of Gévaudan adalah makhluk gaib, semacam lycanthrope (manusia serigala) atau kutukan kuno, mengingat perilaku dan daya tahan makhluk itu yang tak biasa.

BAB V
PENUTUP

Hingga hari ini, identitas asli Beast of Gévaudan masih menjadi misteri. Tidak ada bangkai, tidak ada spesimen, hanya catatan sejarah, kesaksian saksi mata, dan korban yang nyata. Dari 1764 hingga 1767, lebih dari 100 orang tewas dan puluhan lainnya luka parah.

Kisah ini menjadi salah satu legenda paling kelam dalam sejarah Eropa, menginspirasi film, buku, teori konspirasi, dan riset ilmiah hingga abad ke-21. Bahkan National Geographic dan History Channel telah menayangkan dokumenter tentangnya.

Referensi Utama:

Posting Komentar

0 Komentar